Kamis, 26 Juli 2012

Cara kerja kulkas


Cara kerja kulkas


Lemari es atau kulkas merupakan salah satu alat rumah tangga yang paling diminati, tidak hanya di kota-kota besar bahkan di pelosok desa pun barang elektronik yang sudah sangat terjangkau harga nya ini sudah banyak yang memiliki, seiring dengan hal ini kebutuhan akan tempat memperbaiki (bengkel) kulkas yang rusak pun semakin meningkat, ada baik nya jika kita mencoba mempelajari sedikit ilmu dasar nya atau sekedar mencari tahu bagaimana cara kerja yang paling sederhana dari kulkas ini.
Ada 7 komponen penting yang memungkinkan kulkas bisa beroperasi sebagaimana mestinya, berikut ini adalah uraian nya :
1.                  Kompresor. alat ini akan bekerja mensirkulasikan cairan pendingin secara terus menerus hingga tingkat pendinginan tertentu yang diatur oleh sebuah alat pengatur suhu yang di nama kan Termostat.
2.                  Kondensor. alat ini adalah sebuah media pelepas energi panas/kalor yang tercipta dari uap atau gas pendingin yang di kompres di dalam pipa nya oleh kompresor hingga gas ini berubah menjadi cair.
3.                  Kapiler. ini adalah sebuah pipa dengan ukuran dan lubang yang sangat kecil (0.26" - 0.28"), berguna untuk membatasi aliran gas cair bertekanan tinggi dari Kondensor menuju ke Evaporator
4.                  Evaporator. didalam alat inilah terjadinya proses berubah nya gas refrigerant cair menjadi uap, dengan demikian hal ini membuat Evaporator mampu menyerap panas atau kalor dari sebuah ruang atau benda yang ada di sekitar nya.
5.                  Refrigerant. cairan pendingin atau biasa disebut Freon.
6.                  Termostat. diperlukan untuk mengatur proses kerja kompresor.
7.                  Ruangan dengan isolasi yang baik dibutuhkan supaya proses kerja komponen diatas menjadi lebih maksimal.
ketujuh komponen-komponen diatas bisa kita temukan pada kulkas atau freezer rancangan sederhana yang sudah kita kenal selama ini, sedangkan untuk komponen-komponen lain nya hanya akan kita temukan pada kulkas atau freezer dengan rancangan atau cara kerja yang lebih di sempurna kan lagi.

Cara kerja kulkas


Cara kerja kulkas


Lemari es atau kulkas merupakan salah satu alat rumah tangga yang paling diminati, tidak hanya di kota-kota besar bahkan di pelosok desa pun barang elektronik yang sudah sangat terjangkau harga nya ini sudah banyak yang memiliki, seiring dengan hal ini kebutuhan akan tempat memperbaiki (bengkel) kulkas yang rusak pun semakin meningkat, ada baik nya jika kita mencoba mempelajari sedikit ilmu dasar nya atau sekedar mencari tahu bagaimana cara kerja yang paling sederhana dari kulkas ini.
Ada 7 komponen penting yang memungkinkan kulkas bisa beroperasi sebagaimana mestinya, berikut ini adalah uraian nya :
1.                  Kompresor. alat ini akan bekerja mensirkulasikan cairan pendingin secara terus menerus hingga tingkat pendinginan tertentu yang diatur oleh sebuah alat pengatur suhu yang di nama kan Termostat.
2.                  Kondensor. alat ini adalah sebuah media pelepas energi panas/kalor yang tercipta dari uap atau gas pendingin yang di kompres di dalam pipa nya oleh kompresor hingga gas ini berubah menjadi cair.
3.                  Kapiler. ini adalah sebuah pipa dengan ukuran dan lubang yang sangat kecil (0.26" - 0.28"), berguna untuk membatasi aliran gas cair bertekanan tinggi dari Kondensor menuju ke Evaporator
4.                  Evaporator. didalam alat inilah terjadinya proses berubah nya gas refrigerant cair menjadi uap, dengan demikian hal ini membuat Evaporator mampu menyerap panas atau kalor dari sebuah ruang atau benda yang ada di sekitar nya.
5.                  Refrigerant. cairan pendingin atau biasa disebut Freon.
6.                  Termostat. diperlukan untuk mengatur proses kerja kompresor.
7.                  Ruangan dengan isolasi yang baik dibutuhkan supaya proses kerja komponen diatas menjadi lebih maksimal.
ketujuh komponen-komponen diatas bisa kita temukan pada kulkas atau freezer rancangan sederhana yang sudah kita kenal selama ini, sedangkan untuk komponen-komponen lain nya hanya akan kita temukan pada kulkas atau freezer dengan rancangan atau cara kerja yang lebih di sempurna kan lagi.

Senin, 21 Mei 2012

Servis Mode TV Sharp Alexander


Servis Mode TV Sharp Alexander

* Nyalakan TV
* Cabut kabel listrik TV, jangan di matikan memakai Remot/mati stanby.
* Tekan dan tahan VOL (-) dan (CH +) tombol depan TV.
* Saat menombol VOL (-) dan (CH +) di atas, pasang kembali kabel listrik TV itu.
* TV akan menyala dengan Layanan Menu
* Ada 5 kategori menu:
Defleksi – Musik – Fitur – Perbaiki Nilai – EEPROM
Gunakan (CH + CH -) tombol untuk memilih kategori.
Catatan : Tidak semua model akan ada 5 kategori.
Beberapa akan beralih ke ‘Sinyal’ kategori.
* Gunakan VOL (+) untuk memasukkan kategori.
Gunakan (CH + CH -) tombol untuk memilih item yang akan disesuaikan.
* Gunakan VOL + () (VOL -) tombol untuk menyesuaikan nilai.
* Balikkan menyalakan Layanan untuk keluar dari Menu

data pin kaki flyback 2



Pin Flyback dilihat / dihitung dari bawah searah jarum jam.

AKARI / FUJITEC China 
  • 14" BSC22 - 01N401
  • 20" BSC24 - 01N40TA
  • 14" BSC25 - 1194 
  • 20/21" BSC25 - 4803T 
  • 14" BSC22 - 2007 (B+125)
  • 20" BSC25-N0803A
COL_B+115V_NC_AFC_GND_H_ABL_NC
AKIRA
  • 14" JF0501 - 1901
  • 21" BSC23 - N0114
COL_B+115V_GND_185V_H_ABL_GND_16V_NC_24V

AKIRA Vert +14v dan -14v 
  • 21" JF0501 - 19959
  • 21" BSC25 - 0235A
  • BSC25-4004A
  • BSC25-N 0103
  • BSC24-01N4004U
COL_B+115V_+14V_-14V_GND_H_AFC_ABL_NC_185V 

AKIRA CT-29TK9Ae
  • JF0501-2202
Col_B+125v_Afc/Nc_-12v_+12v_Gnd_H_Abl_Gnd_180v
AKIRA Slim 29"
  • BSC29-N2477
Col_180v_B+130v_Gnd_Nc(14v)_25v_Nc(Gnd)_Abl_H_Inner

AKIRA / FUJITEC IC8893CPBNG.......
  • 21" BSC25 - 05N2135H
  • 21" BSC25 - N0379
  • 21" BSC25 - 3604V
COL_B+115V_NC_AFC_GND_H_ABL_180V
                                                                       
  • BSC22-68F03
  • BSC25-N0449
COL_B+115V_24v_AFC_GND_H_ABL_180V

ASATRON Slim
  • 21" BSC25-N1089D
Col_B+115v_+17v_Afc_Gnd_H_Abl_Nc_180v_-17v

AIWA 14/20"
  • 84-L83-606-01
  • FTK 14B011 
COL_B+115V_24V_GND_185V_H_ABL_GND_AFC_12V  

DETRON 
  •  14" 154 - 164F 
  •  20" 154 - 165D
  • 20" JF0501-1212
24v_14v_B+115V_H_AFC_ABL_GND_185V_NC_COL

SHARP 
  • 14" F0067PE
  • 20" F0069PE 
COL_B+115V_24V_16V_NC_AFC_GND_H_185V_ABL

  • 21" F0147PE
COL_B+115V_GND_24V_12V_AFC_185V_GND_H_ABL

  • 14" F0193 / 21"F0194
  Col_B+115V_GND_40V_12V_AFC_185V_GND_H_ABL
SHARP picollo
  • 14" BSC26 - 2631S / FA060 WJ - SA 
  • 21" JF0501-32601 / FA071WJ - A
  • 21" BSC25-0232A / FA104WJZZ
COL_B+125V_GND_24V_12V_AFC_185V_GND_H_ABL

  • 29" FA100WJ / FA116WJ
Col_B+125v_Gnd_Nc_+14v_-14v_180v_Gnd_H_Abl


GOLDSTAR / LG / AKARI / INTEL
  • 154 - 177B
  • 154 - 064P
  • 6174 - 8004A (kadang 12V/16V gak ada)
  • 6174Z - 6040X 
  • MF6549
COL_185V_B+115V_GND_16V_24V_40V_ABL_H_AFC
  • 6174Z - 6040C (LG Turbo Swing 21")
Col _185v_B+115v_Gnd_-14v_+14v_Nc_Abl_Ht_Afc
  • 154 -177E 
COL_185V_B+90v_BOOST UP_25V_12V_GND_ABL_H_AFC

JVC
  • 21" BSC25 - 0262
COL_B+115V_AFC_NC_24V_GND_H_ABL_185V_ GND

JVC AV20NX
  • 21" JF0501 - 3241 / QQ0189 - 001
 Col_B+115v_ AFC_-12V_+12V_Gnd_HT_ABL_185v_Gnd
FUJITEC lama
  • BSC22 - 2314H
  • JF0501-1903
  • FCM14A032
  • KFS 60844
COL_B+115V_180V_16V_24V_H_GND_ABL_AFC_NC

HITACHI FUJIAN
  • BSC25 - 0820
Col_B+115_Nc_Nc_25v_12v_Abl_Ht_Gnd_180v
PANASONIC
  • TLF14695F/Alpha Gold
  • TLF 15610 F
  • TLF 15611 F
  • KFS60844
Col_B+_Gnd_PS sink -_25v_Ht_185v_Abl_Nc_PS sink+
  • 20" TLF 4N052
Col_B+115v_Nc_24v_H_180v_Gnd_Gnd  (R2W 1 ohm)_16v_ABL
  • ZTF N82014B
Col_B+140v_Nc_+16v_Gnd_H_Gnd_ABL_-16v_ 180v
  • 21" G4GAM3F2

Col_B+90v_180v_Nc_Nc_Nc_Nc_Abl_Gnd_Ht


SANSUI
  • JF0501 -1206
  • JF0501-1204
COL_B+115V_185V_16V_24V_H_GND_ABL_AFC_NC
 
LG  
  • 20": 6174 - 6006E
Col_185v_B+115V_Gnd_-14v_+14v_Nc_ABL_H_AFC

  • 21" 6174V-6006H (Flat & Super Slim)
  • 21" BSC24-3366J (Super Slim)
COL_185V_B+115V_GND_Nc_24V_Nc_ABL_H_AFC
  • 29" 6174Z - 5003A
  • 29" BSC28 - N2334
Col_B+115v_+14v_-14v_200v_Gnd_Nc_28v_ABL_H


LG ultra Slim 
  • 21" BSC25-N0363 
  • 29" BSC26-N2138
Col_B+115V_+14V_-14V_200V(Video)_Gnd_Inner_26V_Abl_H

LG super slim
  • 6174913002A
  • BSC24-3366J
COL_185V_B+115V_GND_Nc_24V_Nc_ABL_H_AFC

TOSHIBA
  • 14" TFB 4067 BD 
  • 20" TFB 4122 BD
  • 20" TFB 4122 HY
  • 21" TFB 4125 CH
  • 21" TFB 4213AG (Flat)
  • 29" TFB 4086A
COL_B+115V_185V_GND_NC_24V_12V_ABL_H_AFC

POLYTRON / DIGITEC
  • 20" FCM 20 B 061N 
  • 21"JF 0501 - 19577
  • 21" JF0501 - 19584
COL_B+115V_GND_NC_185V_H_NC_ABL_+12V_-12V

  • 21" JF0501-195913
  • 21" FTK-21R011UN

Col_B+115V_Gnd_185v_Nc_H_25v_Bcl_12v_Afc

POLYTRON lama
  • 14" FCK 14A006
  • 20" FCM2015H
  • 20" FTK21R002
NC_NC_GND_185V_16V_H_24V_ABL_B+115V_COL

SAMSUNG 
  • FSV 14A004
  • FSV14A001
  • FSV20A001 
16,5V_AFC_H_24/40V_180V_GND_NC_ABL_B+125V_COL

  • FOK14A001 
  • FSV-14A004C
  • FSV-14A004H
  • FSA-38031M
  • FSA 173 B
  • AA26-002101A
 +16,5V_24V_H_-16V,5_185V_GND_NC_ABL_B+125V_COL
  • 14/21" Flat FOK14B001
Col_NC_B+123V_NC_200V_Gnd_H_-16,5V_+16,5V_ABL

TV China
  • BSC 25 Z 603F
  • BSC 25 - 4813A
  • BSC 25 - N1003A
  • BSC25 - N0608
TP1_COL_TP2_B+115v_TP3_TP4_GND_H_ABL_NC(180V)
  • BSC24-014001D
  • BSC25-N0321
  • BSC25-N1534
  • BSC25-N1634
  • BSC25-Z1003
  • BSC25-Z2705    
  • BSC25-Z2706
  • BSC25-N0313
  • BSC25-F1125A


TP1_COL_TP2_B+115v_TP3_TP4_GND_H_ABL_AFC
TV China
  • BSC 25 - 2004PR
COL_B+115v_NC_AFC_GND_H_ABL_NC_TP1_TP2 

  • BSC24-01N4014K
  • BSC25-T1010A
T1_COL_T2_B+115v_T3_T4_GND_H_ABL_180V

DIAMOND (Tv China)
  • BSC24 - 2231HC
Col_B+115_40v_14v_Gnd_Afc_Abl_Ht_180v_Nc

SANYO 
  • 21" L 40 B 15300 / L40B17100 
  • JF0501-32639 (SANYO SLIM 21")
COL _B+115V_NC_185V_AFC_NC_ABL_LOW B_H_GND

SANYO SLIM FLAT 29"
  • BSC26 - 2629S part no: 1LB4L40B07500
  • BSC26 - 2670S / 1LB4L40808000 (Flat)
 Col_B+140v_Nc_Video 185v_Afc_Nc_Abl_Low B_H_Gnd
 Tr Hor D2634
TCL
  • 21" BSC25 - 0299D 
  • 21" BSC25 - 0273F
  • 21" JF0501-1914V1
  • BSC25 - 0231
  • 21" BSC25-0284C
  • BSC 66G (124-3810)
  • BSC25-0211
  • JF0501-1909A
  • JF0501-1214
185V_COL_AFC_B+115V_12V_24V_ABL_GND_NC_H
 
  • 21" BSC25 - 0252S
Col_B+_NC_NC_NC_AFC_GND_ABL_200V_HT
TV China 
  • 29" BSC26 - 3606A
Col_B+115V_NC_AFC_GND_H_ABL_T1_T2_T3
TV China 
  • 29" BSC28 - N2329
Col_TP2_B+115V_GND_185V_NC_NC_ABL_H_AFC

TV SAMSUNG 
  • 29" FUH29A001 (B+ 135v)
  • SAMSUNG FLAT SLIM 29" JF0501 - 91911 (FQH29A003) (B+125v)
  • 21" SLIM FQH21A004 / BSC25-0217G / AA26-00305A / FUH29A001B (S) (B+120/125V)
COL_NC_B+125V_NC_200V_GND_H_-16,5V_+16,5V_ABL


KONKA 
  • 14" BSC25-2023S
  • 14" BSC25 - 0106
  • 21" BSC25-2666S
  • 20" BSC25-0111
COL_185V_B+115V_GND_AFC_14V_ABL_H_NC_NC
  •  21" BSC25-0146
 Col_185v_B+115_Gnd_Nc_Nc_Abl_Ht_Gnd_Afc

SONY
  • 8-598-858-00
  • 8-598-831-00
  • 8-598-811
  • 1-453-284-11
COL_B+_200V_H_GND_-13V_GND_+13V_NC_ABL

SONY  Trinitron
  • 29" 1-439-423-32

H1_H2_180v_B+_Col_14V_Abl_Nc_26v_Nc_Gnd

RCA
  • 14" 6174Z - 8006A 
B+110_Col_6.5V_Gnd H_H_Abl_-12V_Gnd_180v_+12v

PHILIPS
  • 29" JF0501 - 9185
  • BSC25 - N2319
  • BSC25 - N2911
Col_B+125v_180v_Afc_H_8v_12v_ABL_45v_Gnd 

SANKEN 
  • 21" BSC24-01N4004U
  • JF0501 - 19959
  • BSC25 - 0235A
  • BSC25-N 0103
Col_ B+115_+14V_-14V_Gnd_Ht_Afc_Abl_Nc_180v

Selasa, 17 April 2012

MURSYID


 Mursyid adalah sebutan untuk seorang guru pembimbing dalam dunia thoriqoh, yang telah memperoleh izin dan ijazah dari guru mursyid diatasnya yang terus bersambung sampai kepada guru mursyid Shohibuth Thoriqoh yang musalsal dari Rasulullah SAW untuk mentalqin dzikir/ wirid thoriqoh kepada orang-orang yang datang meminta bimbingannya (murid). Dalam thoriqoh Tijaniyyah sebutan untuk mursyid adalah “muqoddam”.
Mursyid mempunyai kedudukan yang penting dalam ilmu thoriqoh. Karena ia tidak saja merupakan seorang pembimbing yang mengawasi murid-muridnya dalam kehidupan lahiriyyah sehari-hari agar tidak menyimpang dari ajaran islam dan terjerumus dalam kemaksiatan, tetapi ia juga merupakan pemimpin kerohanian bagi para muridnya agar bisa wushul (terhubung) dengan Allah SWT. Karena ia merupakan washilah (perantara) antara si murid dengan Allah SWT. Demikian keyakinan yang terdapat dikalangan ahli thoriqoh.
Oleh karena itu, jabatan ini tidak boleh di pangku oleh sembarang orang, sekalipun pengetahuannya tentang ilmu thoriqoh cukup lengkap.Tetapi yang terpenting ia harus memiliki kebersihan rohani dan kehidupan batin yang tulus dan suci.
Bermacam-macam sebutan yang mulia diberikan kepada seorang guru musyid ini; seperti Nasik (orang yang sudah mengerjakan mayoritas perintah agama), Abid (orang yang ahli dan ikhlas mengerjakan segala ibadahnya), Imam (orang yang ahli memimpin tidak saja dalam segala bentuk ibadah syariat, tetapi juga masalah aqidah/keyakinan), Syaikh (orang yang menjadi sesepuh atau yang dituakan dari suatu perkumpulan), Saadah (penghulu atau orang yang dihormati dan diberi kekuasaan penuh) dan lain sebagainya.
Syaikh Muhammad Amin Al-Kurdy, seorang penganut thariqah Naqsyabandiyah yang bermazhab syafi’i dalam kitabnya Tanwirul Qulub Fi Muamalati Allamil Ghuyub menyatakan bahwa yang dinamakan Syaikh/Mursyid itu adalah orang yang sudah mencapai maqom Rijalul Kamal, seorang yang sudah sempurna suluk/lakunya dalam syari’at dan hakikat menurut Al Qur’an, sunnah dan ijma’. Hal yang demikian itu baru terjadi sesudah sempurna pengajarannya dari seorang mursyid yang mempunyai maqom (kedudukan) yang lebih tinggi darinya, yang terus bersambung sampai kepada Rasulullah Muhammad SAW, yang bersumber dari Allah SWT dengan melakukan ikatan-ikatan janji dan wasiat (bai’at) dan memperoleh izin maupun ijazah untuk menyampaikan ajaran suluk dzikir itu kepada orang lain.
Seorang mursyid yang diakui keabsahanya itu sebenarnya tidak boleh dari seorang yang jahil, yang hanya ingin menduduki jabatan itu karena didorong oleh nafsu belaka. Jadi bayangan yang muncul ketika lagi duduk buang hajat itu bukan di katakan mursyid tapi lagi asik menghayal apalagi sambil merokok tamba parah aja <yang masuk itu syaiton nirozim>
Mursyid yang arif yang memiliki sifat-sifat dan kesungguhan seperti yang tersebut di atas itulah yang diperbolehkan memimpin suatu thariqah.
Mursyid merupakan penghubung antara para muridnya dengan Allah SWT, juga merupakan pintu yang harus dilalui oleh setiap muridnya untuk menuju kepada Allah SWT. Seorang syaikh /mursyid yang tidak mempunyai mursyid yang benar di atasnya, menurut Al-Kurdy, maka mursyidnya adalah syetan. Seseorang tidak boleh melakukan irsyad (bimbingan) dzikir kepada orang lain kecuali setelah memperoleh pengajaran yang sempurna dan mendapat izin atau ijazah dari guru mursyid di atasnya yang berhak dan mempunyai silsilah yang benar sampai kepada Rasulullah SAW. Oke cak yos
Al-Imam Ar-Roziy menyatakan bahwa seorang syaikh yang tidak berijazah dalam pengajarannya akan lebih merusakkan terhadap para muridnya daripada memperbaikinya, dan dosanya sama dengan dosa seorang perampok, karena dia menceraikan murid-murid yang benar dari pemimpin-pemimpinnya yang arif.

adalah sebutan untuk seorang guru pembimbing dalam dunia thoriqoh, yang telah memperoleh izin dan ijazah dari guru mursyid diatasnya yang terus bersambung sampai kepada guru mursyid Shohibuth Thoriqoh yang musalsal dari Rasulullah SAW untuk mentalqin dzikir/ wirid thoriqoh kepada orang-orang yang datang meminta bimbingannya (murid). Dalam thoriqoh Tijaniyyah sebutan untuk mursyid adalah “muqoddam”.
Mursyid mempunyai kedudukan yang penting dalam ilmu thoriqoh. Karena ia tidak saja merupakan seorang pembimbing yang mengawasi murid-muridnya dalam kehidupan lahiriyyah sehari-hari agar tidak menyimpang dari ajaran islam dan terjerumus dalam kemaksiatan, tetapi ia juga merupakan pemimpin kerohanian bagi para muridnya agar bisa wushul (terhubung) dengan Allah SWT. Karena ia merupakan washilah (perantara) antara si murid dengan Allah SWT. Demikian keyakinan yang terdapat dikalangan ahli thoriqoh.
Oleh karena itu, jabatan ini tidak boleh di pangku oleh sembarang orang, sekalipun pengetahuannya tentang ilmu thoriqoh cukup lengkap.Tetapi yang terpenting ia harus memiliki kebersihan rohani dan kehidupan batin yang tulus dan suci.
Bermacam-macam sebutan yang mulia diberikan kepada seorang guru musyid ini; seperti Nasik (orang yang sudah mengerjakan mayoritas perintah agama), Abid (orang yang ahli dan ikhlas mengerjakan segala ibadahnya), Imam (orang yang ahli memimpin tidak saja dalam segala bentuk ibadah syariat, tetapi juga masalah aqidah/keyakinan), Syaikh (orang yang menjadi sesepuh atau yang dituakan dari suatu perkumpulan), Saadah (penghulu atau orang yang dihormati dan diberi kekuasaan penuh) dan lain sebagainya.
Syaikh Muhammad Amin Al-Kurdy, seorang penganut thariqah Naqsyabandiyah yang bermazhab syafi’i dalam kitabnya Tanwirul Qulub Fi Muamalati Allamil Ghuyub menyatakan bahwa yang dinamakan Syaikh/Mursyid itu adalah orang yang sudah mencapai maqom Rijalul Kamal, seorang yang sudah sempurna suluk/lakunya dalam syari’at dan hakikat menurut Al Qur’an, sunnah dan ijma’. Hal yang demikian itu baru terjadi sesudah sempurna pengajarannya dari seorang mursyid yang mempunyai maqom (kedudukan) yang lebih tinggi darinya, yang terus bersambung sampai kepada Rasulullah Muhammad SAW, yang bersumber dari Allah SWT dengan melakukan ikatan-ikatan janji dan wasiat (bai’at) dan memperoleh izin maupun ijazah untuk menyampaikan ajaran suluk dzikir itu kepada orang lain.
Seorang mursyid yang diakui keabsahanya itu sebenarnya tidak boleh dari seorang yang jahil, yang hanya ingin menduduki jabatan itu karena didorong oleh nafsu belaka. Jadi bayangan yang muncul ketika lagi duduk buang hajat itu bukan di katakan mursyid tapi lagi asik menghayal apalagi sambil merokok tamba parah aja <yang masuk itu syaiton nirozim>
Mursyid yang arif yang memiliki sifat-sifat dan kesungguhan seperti yang tersebut di atas itulah yang diperbolehkan memimpin suatu thariqah.
Mursyid merupakan penghubung antara para muridnya dengan Allah SWT, juga merupakan pintu yang harus dilalui oleh setiap muridnya untuk menuju kepada Allah SWT. Seorang syaikh /mursyid yang tidak mempunyai mursyid yang benar di atasnya, menurut Al-Kurdy, maka mursyidnya adalah syetan. Seseorang tidak boleh melakukan irsyad (bimbingan) dzikir kepada orang lain kecuali setelah memperoleh pengajaran yang sempurna dan mendapat izin atau ijazah dari guru mursyid di atasnya yang berhak dan mempunyai silsilah yang benar sampai kepada Rasulullah SAW. Oke cak yos
Al-Imam Ar-Roziy menyatakan bahwa seorang syaikh yang tidak berijazah dalam pengajarannya akan lebih merusakkan terhadap para muridnya daripada memperbaikinya, dan dosanya sama dengan dosa seorang perampok, karena dia menceraikan murid-murid yang benar dari pemimpin-pemimpinnya yang arif.

Senin, 09 April 2012

ADAB BERDZIKIR


                             ADAB BERDZIKIR
\
TIGA TAHAP BERDZIKIR
Ada tiga tahap adab berdzikir. Pertama, ada lima perkara sebelum berdzikir. Kedua, dua belas perkara pada saat mengerjakan zikir dan ketiga, ada tiga perkara setelah berdzikir.
Lima perkara yang harus dilakukan sebelum berdzikir adalah sebagai berikut:
1. Bertaubat kepada Allah SWT
2. Mandi atau mengambil air wudhu
3. Diam sambil mengkonsentrasikan diri pada zikir dengan mengikhlaskan hati sebelum berdzikir
4. Hatinya meminta tolong kepada para wali-wali Allah
5. Hatinya meminta tolong kepada Nabi Muhammad SAW
Sedangkan dua belas perkara saat berzikir adalah sebagaoi berikut:
1. Duduk bersila di tempat yang suci
2. Meletakkan kedua tangan di atas kedua paha
3. Membuat bau harum di tempat zikir
4. Memakai pakaian yang halal dan pakai wangi-wangian
5. Pilih tempat yang tenang dan sunyi
6. Pejamkan mata
7. Bayangkan wajah wali Allah di antara kedua mata agak maju ke depan
8. Tetap istiqomah baik dalam keadaan ada orang maupun sepi
9. Tulus ikhlas hatinya saat berdzikir
10. Dzikir utama adalah LA ILAHA ILLA ALLAH
11. Berusaha menghadirkan ALLAH SWT dalam setiap mengucapkan dzikir LA ILAHA ILLA ALLAH
12. Meniadakan wujud lain selain Allah.
 Sedangkan tiga macam adab lainnya setelah selesai berdzikir adalah:
1. Diam sejenak sesaat setelah usai melakukan dzikir dan tetap diam di tempat
2. Mengatur dan mengembalikan nafas seperti semula
3. Menahan diri untuk minum air
 Sangat dianjurkan untuk melakukan pemutihan diri dari semua amalan negatif sebelum menjalankan ritual dzikir. Caranya adalah menjalankan PUASA selama 7 hari. Usai menjalankan puasa baru kemudian menjalankan amalan zikir rutin. Bagi para pejalan spiritual yang ingin lebih mendalami laku suluknya, maka disarankan untuk melakukan dzikir dengan cara:
1. BERTAPA (Uzlah). Ini adalah syarat agar laku suluk kita semakin bagus. Uzlah adalah mengasingkan diri untuk sementara waktu dari keramaian dan dari pergaulan sehari-hari. Ini biasa dilakukan oleh murid-murid tarekat di masa silam. Bila anda berkesempatan untuk uzlah, silahkan pergi ke gunung atau hutan dan carilah sebuah gua. Siapkan bekal makan dan minum yang cukup untuk sekian lama Anda inginkan. Pedoman selesainya uzlah adalah KEMANTAPAN HATI setelah bertemu dengan apa yang dicari. Namun kini, uzlah dianggap terlalu berat sehingga sebagai penggantinya adalah menjauhkan diri dari segala bentuk perbuatan maksiyat dan terlarang syariat.
2. NGAWULO (Mengabdi). Mengabdi pada “sang guru” selama berbulan-bulan atau mungkin juga hingga bertahun-tahun. Dalam konteks sekarang, cukup kita mengabdi kepada instruksi-instruksi yang diyakini benar dan tawadhu’ (merendahkan diri) untuk tidak mengaku dirinya paling benar dibanding diri yang lain.
3. AMAL SHOLDAQOH. Mengadakan amal shodaqoh dan infaq sesuai dengan kemampuan. Ini sebuah bentuk pengorbanan dan kerelaan melepaskan apa yang dimiliki karena sesungguhnya kita hakekatnya tidak memiliki apa-apa. Hanya DIA yang Maha Memiliki.
Dalam keadaan bersih lahir batin dan untuk sementara mengosongkan diri dari pengaruh duniawi itulah kita menghadap Sang Khalik Yang Maha Suci. Saat bersuluk ini, kita diharapkan untuk selalu menjauhi pikiran kotor dan suci dari batin yang penuh prasangka negatif (suudzon) dan menggantinya dengan prasangka baik (husnudzan) kepada Allah dan kita yakin bahwa hanya DIA-lah sebaik-baiknya tempat bergantung. HASBUNA ALLAH WA NI’MAL WAKIL, NI’MAL MAULA WA NI’MA N-NASIR (Cukuplah Allah sebagai tempat bersandar bagi kami dan Dialah tempat memohon pertolongan manusia).