ADAB
BERDZIKIR
\
TIGA TAHAP
BERDZIKIR
Ada tiga tahap adab berdzikir. Pertama, ada lima perkara sebelum berdzikir. Kedua, dua
belas perkara pada saat mengerjakan zikir dan ketiga, ada tiga perkara setelah
berdzikir.
Lima perkara yang harus dilakukan sebelum berdzikir adalah sebagai berikut:
1. Bertaubat kepada Allah SWT
2. Mandi atau mengambil air wudhu
3. Diam sambil mengkonsentrasikan diri pada zikir
dengan mengikhlaskan hati sebelum berdzikir
4. Hatinya meminta tolong kepada para wali-wali Allah
5. Hatinya meminta tolong kepada Nabi Muhammad SAW
Sedangkan dua belas perkara saat berzikir adalah
sebagaoi berikut:
1. Duduk bersila di tempat yang suci
2. Meletakkan kedua tangan di atas kedua paha
3. Membuat bau harum di tempat zikir
4. Memakai pakaian yang halal dan pakai wangi-wangian
5. Pilih tempat yang tenang dan sunyi
6. Pejamkan mata
7. Bayangkan wajah wali Allah di antara kedua mata
agak maju ke depan
8. Tetap istiqomah baik dalam keadaan ada orang maupun
sepi
9. Tulus ikhlas hatinya saat berdzikir
10. Dzikir utama adalah LA ILAHA ILLA ALLAH
11. Berusaha menghadirkan ALLAH SWT dalam setiap
mengucapkan dzikir LA ILAHA ILLA ALLAH
12. Meniadakan wujud lain selain Allah.
v Sedangkan tiga macam adab lainnya setelah selesai berdzikir
adalah:
1. Diam sejenak sesaat setelah usai melakukan dzikir
dan tetap diam di tempat
2. Mengatur dan mengembalikan nafas seperti semula
3. Menahan diri untuk minum air
v Sangat dianjurkan untuk melakukan pemutihan diri dari semua amalan
negatif sebelum menjalankan ritual dzikir. Caranya adalah menjalankan PUASA
selama 7 hari. Usai menjalankan puasa baru kemudian menjalankan amalan zikir
rutin. Bagi para pejalan spiritual yang ingin lebih mendalami laku suluknya,
maka disarankan untuk melakukan dzikir dengan cara:
1. BERTAPA (Uzlah). Ini adalah syarat agar laku suluk
kita semakin bagus. Uzlah adalah mengasingkan diri untuk sementara waktu dari
keramaian dan dari pergaulan sehari-hari. Ini biasa dilakukan oleh murid-murid
tarekat di masa silam. Bila anda berkesempatan untuk uzlah, silahkan pergi ke
gunung atau hutan dan carilah sebuah gua. Siapkan bekal makan dan minum yang
cukup untuk sekian lama Anda inginkan. Pedoman selesainya uzlah adalah
KEMANTAPAN HATI setelah bertemu dengan apa yang dicari. Namun kini, uzlah
dianggap terlalu berat sehingga sebagai penggantinya adalah menjauhkan diri
dari segala bentuk perbuatan maksiyat dan terlarang syariat.
2. NGAWULO (Mengabdi). Mengabdi pada “sang guru”
selama berbulan-bulan atau mungkin juga hingga bertahun-tahun. Dalam konteks
sekarang, cukup kita mengabdi kepada instruksi-instruksi yang diyakini benar
dan tawadhu’ (merendahkan diri) untuk tidak mengaku dirinya paling benar
dibanding diri yang lain.
3. AMAL SHOLDAQOH. Mengadakan amal shodaqoh dan infaq
sesuai dengan kemampuan. Ini sebuah bentuk pengorbanan dan kerelaan melepaskan
apa yang dimiliki karena sesungguhnya kita hakekatnya tidak memiliki apa-apa.
Hanya DIA yang Maha Memiliki.
Dalam keadaan bersih lahir batin dan untuk sementara
mengosongkan diri dari pengaruh duniawi itulah kita menghadap Sang Khalik Yang
Maha Suci. Saat bersuluk ini, kita diharapkan untuk selalu menjauhi pikiran
kotor dan suci dari batin yang penuh prasangka negatif (suudzon) dan
menggantinya dengan prasangka baik (husnudzan) kepada Allah dan kita yakin
bahwa hanya DIA-lah sebaik-baiknya tempat bergantung. HASBUNA ALLAH WA NI’MAL
WAKIL, NI’MAL MAULA WA NI’MA N-NASIR (Cukuplah Allah sebagai tempat bersandar
bagi kami dan Dialah tempat memohon pertolongan manusia).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar