Rabu, 21 Maret 2012

Syirik dan Macam-macamnya


Syirik dan Macam-macamnya
            Lawan tauhid adalah syirik, dan ia terbagi menjadi tiga: Syirik besar, syirik kecil, dan syirik yang samar.
1- Bagian pertama : Syirik besar
            Allah I tidak akan mengampuni pelakunya dan tidak menerima amal shalih yang disertai dengannnya.
Firman Allah I:
إِنَّ اللهَ لاَيَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَادُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَآءُ وَمَن يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً بَعِيدًا
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, Dan Dia mengampuni dosa yang lain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. (QS. An-Nisa`:116)

Dan firman-Nya:
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللهَ هُوَ الْمَسِيحُ  ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَابَنِى إِسْرَاءِيلُ اعْبُدُوا اللهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَالِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata:"Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putera Maryam", padahal Al-Masih (sendiri) berkata:"Hai Bani Israil, sembahlah Allah Rabbku dan Rabbmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (QS. Al-Ma`idah:72)
Dan firman-Nya:
وَقَدِمْنَآ إِلَى مَاعَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَآءً مَّنثُورًا
Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan. (QS. Al-Furqan: 23)
Juga firman-Nya:
لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِّنَ الْخَاسِرِينَ
:"Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapus amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. (QS. Az-Zumar:65)
Demikian pula firman-Nya:
وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُم مَّاكَانُوا يَعْمَلُونَ
Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-An'aam:88)
            Syirik besar terbagi menjadi empat:
Pertama: Syirik dalam berdoa, firman Allah I:
فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ
Maka apabila mereka naik kapal mereka berdo'a kepada Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah), (QS. Al-'Ankabut:65)
Kedua: Syirik dalam niat, kehendak dan tujuan.
Allah I berfirman:
مَن كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لاَيُبْخَسُونَ. أُوْلَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي اْلأَخِرَةِ إِلاَّ النَّارَ وَحَبِطَ مَاصَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَّاكَانُوا يَعْمَلُونَ
Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.
Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Hud:15-16)
Ketiga: Syirik dalam ketaatan.
Allah I berirman:
اِتَّخَذُوْا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُوْنِ اللهِ وَالْمَسِيْحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَآأُمِرُوْا إِلاَّ لِيَعْبُدُوْا إِلَهًا وَاحِدًا لآإِلَهَ إِلاَّ هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ
Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai rabb-rabb selain Allah, dan (juga mereka menjadikan Rabb ) Al-Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Ilah Yang Maha Esa; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (QS. At-Taubat:31)
Penafsirannya yang tidak diragukan lagi adalah: taat kepada para ulama dan ahli-ahli ibadah dalam perbuatan maksiat, bukan ibadah mereka (kaum Yahudi dan Kristen) kepada para ulama dan ahli ibadah tersebut. Seperti tafsir yang dijelaskan Nabi r kepada Adi bin Hatim t saat ia berkata kepada beliau r: "Kami tidak pernah menyembah mereka." Maka Nabi r memberikan penjelasan kepadanya: bahwa menyembah mereka adalah taat kepada mereka dalam maksiat kepada Allah I.
Keempat: Syirik dalam mahabbah (cinta).
Dalilnya adalah firman Allah I:
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللهِ
Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. (QS. Al-Baqarah:165)
2- Bagian kedua : Syirik kecil, yaitu riya
            Dalilnya adalah firman Allah I:
فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَآءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحًا وَلاَيُشْرِكُ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Rabb-nya". (QS. Al-Kahfi:110)
3- Bagian ketiga: Syirik Khafi (syirik yang samar).
            Hal ini berdasarkan sabda Nabi r: "Syirik pada umat ini lebih samar daripada semut hitam yang berjalan di batu hitam dalam kegelapan malam."
Dan penebusnya adalah seperti sabda Nabi r: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan sesuatu dengan-Mu dan aku mengetahuinya dan aku memohon ampun kepada-Mu dari dosa yang tidak kuketahui."
Iki kudu di waspodoi  ake wong seng ora sengojo ngelakoni soal seng koyo iki.
Pembagian Kufur
            Kufur terbagi menjadi dua:
1- Bagian pertama: kufur yang mengeluarkan dari agama Islam, dan kufur jenis ini terbagi menjadi lima macam:
Pertama: Kufur mendustakan. Dalilnya firman Allah I:
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِالْحَقِّ لَمَّا جَآءَهُ أَلَيْسَ فِي جَهَنَّمَ مَثْوًى لِّلْكَافِرِينَ
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan yang hak tatkala yang hak itu datang kepadanya? Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir? (QS. Al-'Ankbut:68)
Kedua: Kufur enggan dan takabur sekalipun dia mengakui kebenaran islam.
Dalilnya firman Allah I:
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لأَدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الكَافِرِينَ
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat:"Sujudlah kamu kepada Adam", maka sujudlah mereka kecuali iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (QS. Al-Baqarah:34)
Ketiga: Kufur karena ragu, yaitu kufur dzan.
Dalilnya firman Allah I:
وَدَخَلَ جَنَّتَهُ وَهُوَ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِ قَالَ مَآأَظُنُّ أَن تَبِيدَ هَذِهِ أَبَدًا . وَمَآأَظُنُّ السَّاعَةَ قَآئِمَةً وَلَئِن رُّدِدْتُ إِلَى رَبِّي لأَجِدَنَّ خَيْرًا مِّنْهَا مُنقَلَبًا . قَالَ لَهُ صَاحِبُهُ وَهُوَ يُحَاوِرُهُ أَكَفَرْتَ بِالَّذِي خَلَقَكَ مِن تُرَابٍ ثُمَّ مِن نُّطْفَةٍ ثُمَّ سَوَّاكَ رَجُلاً . لَّكِنَّا هُوَ اللهُ رَبِّي وَلآأُشْرِكُ بِرَبِّي أَحَدًا
Dan dia memasuki kebunnya sedang ia zalim terhadap dirinya sendiri; ia berkata:"Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya,
dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku dikembalikan kepada Rabbku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik daripada kebun-kebun itu".. Kawannya (yang mu'min) berkata kepadanya sedang dia bercakap-cakap dengannya :"Apakah kamu kafir kepada (Rabb) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna.
Tetapi aku (percaya bahwa): Dialah Allah, Rabbku, dan aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Rabbku. (QS. Al-Kahfi: 35-38)
Keempat: Kufur berpaling.
 Dalilnya adalah firman Allah I:
وَالَّذِينَ كَفَرُوا عَمَّآ أُنذِرُوا مُعْرِضُونَ
.Dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka. (QS. Al-Ahqaaf:3)
Kelima: kufur nifaq.
Dalilnya firman Allah I:
ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ ءَامَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا فَطُبِعَ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لاَيَفْقَهُونَ
Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti. (QS. Al-Munafiqun:3)

Bagian kedua dari dua jenis kufur adalah kufur kecil yang tidak mengeluarkan pelakunya dari agama Islam, yaitu kufur nikmat. Hal ini berdasarkan firman Allah I:
وَضَرَبَ اللهُ مَثَلاً قَرْيَةً كَانَتْ ءَامِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّن كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللهِ فَأَذَاقَهَا اللهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ
Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. (QS. An-Nahl:112)


Jenis-Jenis Nifaq
            Nifaq terbagi menjadi dua:
1- Nifaq dalam i'tiqadi (keyakinan).
            Nifaq ini terbagi enam dan pelakunya adalah penghuni neraka yang paling bawah.
Pertama           : Mendustakan Rasulullah r.
Kedua              : Mendustakan sebagian yang dibawa oleh Rasulullah r.
Ketiga              : Membenci Rasulullah r.
Keempat          : Membenci sebagian yang dibawa/diajarkan Rasulullah r.
Kelima : Senang terhadap kemunduran agama Rasulullah r.
Keenam           : Benci terhadap kemenangan agama Rasulullah r.
2. Nifaq amali (dalam perbuatan)
            Nifaq amali ada lima macam. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah r: "Tanda munafik itu ada tiga: Apabila berbicara ia berdusta, bila berjanji ia mengingkari, dan bila diberi amanah ia berkhianat.” Dan dalam satu riwayat: “apabila berbantahan (bermusuhan) ia menyimpang/menyeleweng, dan bila membuat perjanjian ia melanggar.”

Makna Thaghut dan Bagian-bagiannya.
Ketahuilah-semoga Allah I memberi rahmat kepadamu-: sesunggunya pertama-tama yang diwajibkan Allah I kepada manusia adalah kufur kepada thaghut dan beriman kepada Allah I. Dalilnya adalah firman Allah I:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أَمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):"Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thagut itu",.... (QS. An-Nahl:36)
Adapun sifat (bentuk) kafir kepada thaghut yaitu kamu yakini batilnya/sesatnya ibadah kepada selain Allah I, meninggalkannya, membencinya dan mengkafirkan para penganutnya serta memusuhi mereka.
Adapun pengertian beriman kepada Allah I yaitu kamu yakini bahwa Allah I adalah satu-satunya Ilah yang disembah, bukan yang lainnya, mengikhlaskan semua jenis ibadah hanya kepada Allah I, menolak semua yang disembah selainnya, mencintai orang-orang yang ikhlas dan bersifat loyal kepada mereka, membenci orang-orang musyrik serta memusuhi mereka.
            Inilah agama nabi Ibrahim yang siapa pun yang membencinya adalah orang yang membodohkan dirinya sendiri. Inilah suri tauladan yang diberitakan Allah I dalam firman-Nya:
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَءَآؤُا مِنكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَآءُ أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللهِ وَحْدَهُ
Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka:"Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. (QS. Mumtahanan:4)
Dan pengertian thaghut secara umum adalah: setiap yang disembah selain Allah I, ridha dengan ibadah dari yang disembah atau diikuti atau ditaati dalam taat selain kepada Allah I dan Rasul-Nya maka ia adalah thaghut.
Thaghut itu banyak sekali dan yang paling utama ada lima macam:
Pertama: Syaithan yang mengajak beribadah kepada selain Allah I.    Dalilnya adalah firman Allah I:
أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَابَنِي ءَادَمَ أَن لاَّتَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagi kamu", (QS. Yasin: 60)
Kedua: Pemerintahan zhalim yang merubah hukum Allah I.
            Dalilnya adalah firman Allah I:
أَلَمْ تَرَإلِىَ الَّذِينَ يَزْعُمُونَ أَنَّهُمْ ءَامَنُوا بِمَآأُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآأُنزِلَ مِن قَبْلِكَ يُرِيدُونَ أَن يَتَحاَكَمُوا إِلَى الطَّاغُوتِ وَقَدْ أُمِرُوا أَن يَكْفُرُوا بِهِ وَيُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَن يُضِلَّهُمْ ضَلاَلاً بَعِيدًا
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya. (QS. An-Nisa`:60)
Ketiga: Yang berhukum kepada selain yang diturunkan Allah I.
وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَآأَنزَلَ اللهُ فَأُوْلاَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ
Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-oang yang kafir. (QS. Al-Maidah:44)
Keempat: yang mengaku mengetahui yang ghaib (yang bersumber) dari Allah I. 
            Hal ini berdasarkan firman Allah I:
عَالِمَ الْغَيْبِ فَلاَ يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ أَحَدًا .إِلاَّمَنِ ارْتَضَى مِن رَّسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِن بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا
(Dia adalah Rabb) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. (QS. Al-Jin :26-27)
Dan firman Allah I:
وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لاَيَعْلَمُهَآ إِلاَّ هُوَ وَيَعْلَمُ مَافِي الْبَرِّوَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ يَعْلَمُهَا وَلاَحَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ اْلأَرْضِ وَلاَرَطْبٍ وَلاَيَابِسٍ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مًّبِينٍ
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang ada di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). (QS.al-An-'aam:59)

Kelima: yang disembah selain Allah I dan ia ridha/senang dengan ibadah tersebut.
            Dalilnya firman Allah I:
وَمَن يَقُلْ مِنْهُمْ إِنِّي إِلَهٌ مِّن دُونِهِ فَذَلِكَ نَجْزِيهِ جَهَنَّمَ كَذَلِكَ نَجْزِي الظَّالِمِينَ
Dan barangsiapa diantara mereka mengatakan:"Sesungguhnya aku adalah ilah selain daripada Allah", maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahanam, demikian Kami memberi balasan kepada orang-oramg zalim. (QS. Al-Anbiya`:29)
Ketahuilah, sesungguhnya manusia tidak beriman kepada Allah I kecuali setelah kufur kepada thaghut. Dalilnya firman Allah I:
فَمَن يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِن بِاللهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لاَ انْفِصَامَ لَهَا وَاللهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Taghut dan beriman kepada Allah, maka sesunguhnya ia tela berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah :256)
Ar-Rusyd: agama Nabi Muhammad r dan al-Ghayy: agama Abu Jahal. 'Urwah al-Wutsqa: bersaksi bahwa tidak ada Ilah selain Allah I, dan ia meliputi nafi (menolak) dan istbat (menetapkan): menolak segala jenis ibadah selain Allah I dan menetapkan segala jenis ibadah hanya kepada Allah I semata, tidak ada sekutu baginya.
            Segala puji bagi Allah I yang dengan nikmatnyalah sempurna segala kebaikan.


Iki sala sijine bahasan seng bengi  kae
Aku ,ka mbang ,mas yos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar