Syirik dan Macam-macamnya
Lawan
tauhid adalah syirik, dan ia terbagi menjadi tiga: Syirik besar, syirik
kecil, dan syirik yang samar.
1- Bagian
pertama : Syirik besar
Allah I tidak
akan mengampuni pelakunya dan tidak menerima amal shalih yang disertai dengannnya.
Firman Allah I:
إِنَّ اللهَ
لاَيَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَادُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَآءُ وَمَن
يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً بَعِيدًا
Sesungguhnya
Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, Dan Dia
mengampuni dosa yang lain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia
telah tersesat sejauh-jauhnya. (QS. An-Nisa`:116)
Dan firman-Nya:
لَقَدْ كَفَرَ
الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللهَ هُوَ الْمَسِيحُ
ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَابَنِى إِسْرَاءِيلُ اعْبُدُوا اللهَ
رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ
الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَالِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
Sesungguhnya
telah kafirlah orang-orang yang berkata:"Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih
putera Maryam", padahal Al-Masih (sendiri) berkata:"Hai Bani Israil,
sembahlah Allah Rabbku dan Rabbmu". Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya
surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu
seorang penolongpun. (QS. Al-Ma`idah:72)
Dan firman-Nya:
وَقَدِمْنَآ
إِلَى مَاعَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَآءً مَّنثُورًا
Dan Kami hadapi
segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu
yang berterbangan. (QS. Al-Furqan: 23)
Juga firman-Nya:
لَئِنْ
أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِّنَ الْخَاسِرِينَ
:"Jika kamu
mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapus amalmu dan tentulah kamu termasuk
orang-orang yang merugi. (QS. Az-Zumar:65)
Demikian pula firman-Nya:
وَلَوْ
أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُم مَّاكَانُوا يَعْمَلُونَ
Seandainya
mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah
mereka kerjakan. (QS. Al-An'aam:88)
Syirik besar terbagi menjadi empat:
Pertama:
Syirik dalam berdoa, firman Allah I:
فَإِذَا رَكِبُوا
فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى
الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ
Maka apabila
mereka naik kapal mereka berdo'a kepada Allah dengan memurnikan keta'atan
kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba
mereka (kembali) mempersekutukan (Allah), (QS. Al-'Ankabut:65)
Kedua:
Syirik dalam niat, kehendak dan tujuan.
Allah I berfirman:
مَن كَانَ
يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ
فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لاَيُبْخَسُونَ. أُوْلَئِكَ
الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي اْلأَخِرَةِ إِلاَّ النَّارَ وَحَبِطَ مَاصَنَعُوا
فِيهَا وَبَاطِلٌ مَّاكَانُوا يَعْمَلُونَ
Barangsiapa
menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada
mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia
itu tidak akan dirugikan.
Itulah
orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di
akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang
telah mereka kerjakan. (QS. Hud:15-16)
Ketiga:
Syirik dalam ketaatan.
Allah I berirman:
اِتَّخَذُوْا
أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُوْنِ اللهِ وَالْمَسِيْحَ ابْنَ
مَرْيَمَ وَمَآأُمِرُوْا إِلاَّ لِيَعْبُدُوْا إِلَهًا وَاحِدًا لآإِلَهَ إِلاَّ
هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ
Mereka
menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai rabb-rabb selain
Allah, dan (juga mereka menjadikan Rabb ) Al-Masih putera Maryam; padahal
mereka hanya disuruh menyembah Ilah Yang Maha Esa; tidak ada Ilah (yang berhak
disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (QS.
At-Taubat:31)
Penafsirannya yang tidak
diragukan lagi adalah: taat kepada para ulama dan ahli-ahli ibadah dalam
perbuatan maksiat, bukan ibadah mereka (kaum Yahudi dan Kristen) kepada para
ulama dan ahli ibadah tersebut. Seperti tafsir yang dijelaskan Nabi r kepada Adi bin Hatim t saat ia berkata kepada
beliau r:
"Kami tidak pernah menyembah mereka." Maka Nabi r memberikan penjelasan
kepadanya: bahwa menyembah mereka adalah taat kepada mereka dalam maksiat
kepada Allah I.
Keempat:
Syirik dalam mahabbah (cinta).
Dalilnya adalah firman
Allah I:
وَمِنَ النَّاسِ
مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللهِ
Dan di antara
manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka
mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. (QS. Al-Baqarah:165)
2- Bagian
kedua : Syirik kecil, yaitu riya
Dalilnya adalah firman Allah I:
فَمَنْ كَانَ
يَرْجُوا لِقَآءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحًا وَلاَيُشْرِكُ
بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
Barangsiapa
mengharap perjumpaan dengan Rabbnya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang
saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada
Rabb-nya". (QS. Al-Kahfi:110)
3- Bagian
ketiga: Syirik Khafi (syirik yang samar).
Hal ini berdasarkan sabda Nabi r:
"Syirik pada umat ini lebih samar daripada semut hitam yang berjalan di
batu hitam dalam kegelapan malam."
Dan penebusnya adalah
seperti sabda Nabi r: "Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan sesuatu
dengan-Mu dan aku mengetahuinya dan aku memohon ampun kepada-Mu dari dosa yang
tidak kuketahui."
Iki kudu
di waspodoi ake wong seng ora sengojo
ngelakoni soal seng koyo iki.
Pembagian Kufur
Kufur terbagi menjadi dua:
1-
Bagian pertama: kufur yang mengeluarkan dari agama Islam, dan kufur
jenis ini terbagi menjadi lima
macam:
Pertama:
Kufur mendustakan. Dalilnya firman Allah I:
وَمَنْ أَظْلَمُ
مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِالْحَقِّ لَمَّا جَآءَهُ
أَلَيْسَ فِي جَهَنَّمَ مَثْوًى لِّلْكَافِرِينَ
Dan siapakah
yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap
Allah atau mendustakan yang hak tatkala yang hak itu datang kepadanya? Bukankah
dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir? (QS.
Al-'Ankbut:68)
Kedua:
Kufur enggan dan takabur sekalipun dia mengakui kebenaran islam.
Dalilnya firman Allah I:
وَإِذْ
قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لأَدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيسَ أَبَى
وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الكَافِرِينَ
Dan (ingatlah)
ketika Kami berfirman kepada para Malaikat:"Sujudlah kamu kepada
Adam", maka sujudlah mereka kecuali iblis; ia enggan dan takabur dan adalah
ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (QS. Al-Baqarah:34)
Ketiga:
Kufur karena ragu, yaitu kufur dzan.
Dalilnya firman Allah I:
وَدَخَلَ
جَنَّتَهُ وَهُوَ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِ قَالَ مَآأَظُنُّ أَن تَبِيدَ هَذِهِ
أَبَدًا .
وَمَآأَظُنُّ السَّاعَةَ قَآئِمَةً وَلَئِن رُّدِدْتُ إِلَى رَبِّي لأَجِدَنَّ
خَيْرًا مِّنْهَا مُنقَلَبًا . قَالَ لَهُ صَاحِبُهُ وَهُوَ يُحَاوِرُهُ
أَكَفَرْتَ بِالَّذِي خَلَقَكَ مِن تُرَابٍ ثُمَّ مِن نُّطْفَةٍ ثُمَّ سَوَّاكَ
رَجُلاً . لَّكِنَّا هُوَ اللهُ رَبِّي وَلآأُشْرِكُ بِرَبِّي أَحَدًا
Dan dia memasuki
kebunnya sedang ia zalim terhadap dirinya sendiri; ia berkata:"Aku kira
kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya,
dan aku tidak
mengira hari kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku dikembalikan kepada
Rabbku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik daripada
kebun-kebun itu".. Kawannya (yang mu'min) berkata kepadanya sedang dia
bercakap-cakap dengannya :"Apakah kamu kafir kepada (Rabb) yang
menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia
menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna.
Tetapi aku
(percaya bahwa): Dialah Allah, Rabbku, dan aku tidak mempersekutukan seorangpun
dengan Rabbku. (QS. Al-Kahfi: 35-38)
Keempat:
Kufur berpaling.
Dalilnya adalah firman Allah I:
وَالَّذِينَ
كَفَرُوا عَمَّآ أُنذِرُوا مُعْرِضُونَ
.Dan orang-orang
yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka. (QS.
Al-Ahqaaf:3)
Kelima:
kufur nifaq.
Dalilnya firman Allah I:
ذَلِكَ
بِأَنَّهُمْ ءَامَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا فَطُبِعَ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَهُمْ
لاَيَفْقَهُونَ
Yang demikian itu
adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir
(lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti.
(QS. Al-Munafiqun:3)
Bagian kedua dari dua jenis
kufur adalah kufur kecil yang tidak mengeluarkan pelakunya dari agama Islam,
yaitu kufur nikmat. Hal ini berdasarkan firman Allah I:
وَضَرَبَ اللهُ
مَثَلاً قَرْيَةً كَانَتْ ءَامِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا
مِّن كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللهِ فَأَذَاقَهَا اللهُ لِبَاسَ الْجُوعِ
وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ
Dan Allah telah
membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi
tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi
(penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan
kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu
mereka perbuat. (QS. An-Nahl:112)
Jenis-Jenis Nifaq
Nifaq terbagi menjadi dua:
1- Nifaq
dalam i'tiqadi (keyakinan).
Nifaq ini terbagi enam dan pelakunya adalah penghuni
neraka yang paling bawah.
Pertama : Mendustakan Rasulullah r.
Kedua : Mendustakan sebagian yang dibawa
oleh Rasulullah r.
Ketiga : Membenci Rasulullah r.
Keempat : Membenci sebagian yang
dibawa/diajarkan Rasulullah r.
Kelima : Senang terhadap kemunduran agama Rasulullah r.
Keenam : Benci terhadap kemenangan agama
Rasulullah r.
2. Nifaq
amali (dalam perbuatan)
Nifaq amali ada lima
macam. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah r: "Tanda
munafik itu ada tiga: Apabila berbicara ia berdusta, bila berjanji ia
mengingkari, dan bila diberi amanah ia berkhianat.” Dan dalam satu riwayat:
“apabila berbantahan (bermusuhan) ia menyimpang/menyeleweng, dan bila
membuat perjanjian ia melanggar.”
Makna Thaghut dan Bagian-bagiannya.
Ketahuilah-semoga Allah I memberi rahmat kepadamu-:
sesunggunya pertama-tama yang diwajibkan Allah I kepada
manusia adalah kufur kepada thaghut dan beriman kepada Allah I. Dalilnya adalah firman
Allah I:
وَلَقَدْ
بَعَثْنَا فِي كُلِّ أَمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوا
الطَّاغُوتَ
Dan sesungguhnya
Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan):"Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thagut itu",....
(QS. An-Nahl:36)
Adapun sifat (bentuk) kafir
kepada thaghut yaitu kamu yakini batilnya/sesatnya ibadah kepada selain Allah I, meninggalkannya,
membencinya dan mengkafirkan para penganutnya serta memusuhi mereka.
Adapun pengertian beriman
kepada Allah I yaitu
kamu yakini bahwa Allah I adalah
satu-satunya Ilah yang disembah, bukan yang lainnya, mengikhlaskan semua
jenis ibadah hanya kepada Allah I,
menolak semua yang disembah selainnya, mencintai orang-orang yang ikhlas dan
bersifat loyal kepada mereka, membenci orang-orang musyrik serta memusuhi
mereka.
Inilah agama nabi Ibrahim yang siapa pun yang membencinya
adalah orang yang membodohkan dirinya sendiri. Inilah suri tauladan yang
diberitakan Allah I dalam
firman-Nya:
قَدْ كَانَتْ
لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا
لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَءَآؤُا مِنكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللهِ
كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَآءُ
أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللهِ وَحْدَهُ
Sesungguhnya
telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang
bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka:"Sesungguhnya
kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami
ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan
kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. (QS.
Mumtahanan:4)
Dan pengertian thaghut
secara umum adalah: setiap yang disembah selain Allah I, ridha dengan ibadah dari
yang disembah atau diikuti atau ditaati dalam taat selain kepada Allah I dan Rasul-Nya maka ia
adalah thaghut.
Thaghut
itu banyak sekali dan yang paling utama ada lima macam:
Pertama:
Syaithan yang mengajak beribadah kepada selain Allah I. Dalilnya adalah firman Allah I:
أَلَمْ أَعْهَدْ
إِلَيْكُمْ يَابَنِي ءَادَمَ أَن لاَّتَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ
مُّبِينٌ
Bukankah Aku
telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan?
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagi kamu", (QS. Yasin: 60)
Kedua:
Pemerintahan zhalim yang merubah hukum Allah I.
Dalilnya adalah firman Allah I:
أَلَمْ تَرَإلِىَ
الَّذِينَ يَزْعُمُونَ أَنَّهُمْ ءَامَنُوا بِمَآأُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآأُنزِلَ
مِن قَبْلِكَ يُرِيدُونَ أَن يَتَحاَكَمُوا إِلَى الطَّاغُوتِ وَقَدْ أُمِرُوا أَن
يَكْفُرُوا بِهِ وَيُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَن يُضِلَّهُمْ ضَلاَلاً بَعِيدًا
Apakah kamu
tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa
yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu Mereka
hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari
thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang
sejauh-jauhnya. (QS. An-Nisa`:60)
Ketiga:
Yang berhukum kepada selain yang diturunkan Allah I.
وَمَن لَّمْ
يَحْكُم بِمَآأَنزَلَ اللهُ فَأُوْلاَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ
Barang siapa
yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah
orang-oang yang kafir. (QS. Al-Maidah:44)
Keempat:
yang mengaku mengetahui yang ghaib (yang bersumber) dari Allah I.
Hal ini berdasarkan firman Allah I:
عَالِمَ
الْغَيْبِ فَلاَ يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ أَحَدًا .إِلاَّمَنِ ارْتَضَى مِن رَّسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِن بَيْنِ
يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا
(Dia adalah
Rabb) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada
seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka
sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di
belakangnya. (QS. Al-Jin :26-27)
Dan firman Allah I:
وَعِنْدَهُ
مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لاَيَعْلَمُهَآ إِلاَّ هُوَ وَيَعْلَمُ مَافِي
الْبَرِّوَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ يَعْلَمُهَا وَلاَحَبَّةٍ فِي
ظُلُمَاتِ اْلأَرْضِ وَلاَرَطْبٍ وَلاَيَابِسٍ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مًّبِينٍ
Dan pada sisi
Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia
sendiri, dan Dia mengetahui apa yang ada di daratan dan di lautan, dan tiada
sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh
sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang
kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
(QS.al-An-'aam:59)
Kelima:
yang disembah selain Allah I dan ia
ridha/senang dengan ibadah tersebut.
Dalilnya firman Allah I:
وَمَن يَقُلْ
مِنْهُمْ إِنِّي إِلَهٌ مِّن دُونِهِ فَذَلِكَ نَجْزِيهِ جَهَنَّمَ كَذَلِكَ
نَجْزِي الظَّالِمِينَ
Dan barangsiapa diantara
mereka mengatakan:"Sesungguhnya aku adalah ilah selain daripada
Allah", maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahanam, demikian Kami
memberi balasan kepada orang-oramg zalim. (QS. Al-Anbiya`:29)
Ketahuilah, sesungguhnya
manusia tidak beriman kepada Allah I kecuali
setelah kufur kepada thaghut. Dalilnya firman Allah I:
فَمَن يَكْفُرْ
بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِن بِاللهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لاَ
انْفِصَامَ لَهَا وَاللهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Karena itu
barangsiapa yang ingkar kepada Taghut dan beriman kepada Allah, maka
sesunguhnya ia tela berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan
putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah :256)
Ar-Rusyd: agama Nabi
Muhammad r dan
al-Ghayy: agama Abu Jahal. 'Urwah al-Wutsqa: bersaksi bahwa tidak ada Ilah
selain Allah I, dan ia
meliputi nafi (menolak) dan istbat (menetapkan): menolak segala jenis ibadah
selain Allah I dan
menetapkan segala jenis ibadah hanya kepada Allah I semata, tidak ada sekutu
baginya.
Segala puji bagi Allah I yang
dengan nikmatnyalah sempurna segala kebaikan.
Iki sala
sijine bahasan seng bengi kae
Aku ,ka
mbang ,mas yos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar